kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Syarkawi: Jangan Mudah Menyalahkan Ibadah Orang Lain

Syarkawi: Jangan Mudah Menyalahkan Ibadah Orang Lain

Rabu, 16 Oktober 2019 17:32 WIB

Font: Ukuran: - +

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bener Meriah menggelar pembekalan deradikalisme dan konflik keagamaan di aula Kemenag setempat, Selasa (16/10/2019). [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Redelong - Bupati Bener Meriah Tgk H Syarkawi mengingatkan masyarakat agar tidak mudah menyalahkan ibadah orang lain.

Hal itu disampaikannya saat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bener Meriah bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh menggelar pembekalan deradikalisme dan konflik keagamaan kepada 100 peserta, di aula Kemenag setempat, Selasa (16/10/2019).

Bupati Bener Meriah menyebut, meski terdapat perbedaan dalam menjalankan ajaran Agama Islam, "pedoman kita adalah syariat dan norma yang sesuai dengan risalah Nabi Muhammad SAW."

Dia menambahkan, "Pedomani risalah Nabi Muhammad. Agar perbedaan laksanakan ajaran Islam tidak berkecamuk menjadi konflik agama. Jangan mudah menyalahkan ibadah orang lain."

Ia juga mengingatkan, agar tetap menjujung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa, di atas kepentingan kelompok dan golongan. Terlebih, melakukan propaganda terkait pelaksanaan ibadah.

Kemudian, Tgk H Syarkawi berharap, dalam melaksanakan ibadah jangan belajar melalui sosial media. Karena apa yang ditayangkan tersebut tidak mempunyai dalil yang patut diikuti.

"Untuk amaliah pribadi belajarlah pada guru yang kita anggap kenal baik agamanya dan akhlaknya, sehingga bisa dapat menangkal berkembangnya radikalisme," urainya.

Sementara, Wakil Ketua MPU Berner Meriah, Tgk Abdurrahman Lamno, berharap seluruh organisasi kemasyarakatan yang menjadi peserta kegiatan, bergandengan tangan untuk kemajuan Kabapaten Bener Meriah.

"Jangan ada lagi konflik antar masyarakat mengenai perbedaan dalam melaksanakan ibadah," kata Ketua FKUB Bener Meriah itu.

Hal senada diutarakan Kepala Kanwil kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh. Menurutnya, perbedaan pemahaman umat manusia sudah ada sejak jaman Rasulullah.

Untuk itu, lanjut dia, tidak ada salahnya dalam melaksanakan ibadah bila ada perbedaan, karena itu merupakan pemahaman akidah ahlussunnah waljamaah, bagi masing-masing.

Tambah dia, "berikan peluang kepada saudara-saudara kita baik itu Ormas Islam maupun ormas keagamaan yang lain. Karena tujuannya hanya satu mempertahankan negeri ini dari perpecahan."

"Radikal itu bukan hanya ada pada ajaran Islam saja melainkan ajaran agama lain juga ada, maka dari itu, mari kita sikapi dengan baik mengenai perbedaan tersebut," seru Daud Pakeh.(red/rel)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda