Tak Hanya Orang Cerdas, Demokrasi Butuh Sosok yang Mau Terima Perbedaan Pendapat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Dr Firman Noor SIP MA. [Foto: istimewa]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tak bisa dipungkiri memang belakangan ini banyak sekali survei dari berbagai lembaga yang menunjukkan bahwa indeks demokrasi di Indonesia mengalami penurunan.
Dilihat dari berbagai perspektif, memang persentase indeks demokrasi sangat memprihatinkan. Dan terkadang cukup memilukan mengingat Indonesia adalah negara penganut sistem demokrasi.
Menanggapi hal tersebut, peneliti senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Dr Firman Noor SIP MA menyatakan, turunnya indeks demokrasi di Indonesia disebabkan oleh tata kelola pelaksanaan pemerintahan yang berlangsung selama ini tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Prof Firman melanjutkan, perlu ada pembenahan yang cukup serius dan komprehensif. Ketika bicara mengenai demorkasi, sebenarnya banyak sekali keterlibatan aktor di dalamnya, baik itu secara kelompok, lembaga, maupun di level masyarakat.
Menurutnya, indikator demokrasi membicarakan banyak hal, diantaranya bicara mengenai nilai demokrasi itu sendiri, menyangkut dengan civil society, kualitas partai politik, kebebasan media massa, legislatif-eksekutif-yudikatif, serta kepemimpinan nasional (national leadership).
Selanjutnya » “Untuk mendulang persentase demokrasi,...- 10 Poin Seruan Moral dari 32 Rektor di Yogyakarta untuk Pemilu 2024
- Kualitas Demokrasi RI 2022 Semakin Buruk Versi Survei Litbang Kompas
- Pemerintah Ganti 189.803 Kendaraan Dinas Jadi Mobil Listrik: Dilakukan Secara Bertahap
- KIP Aceh Jelaskan Mekanisme Klarifikasi Data Ganda Eksternal Parpol Pendaftar Pemilu 2024