UTU dan PLN Resmikan Tempat Riset Kaliandra, Begini Manfaatnya
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Ketua Pengarah Tim Riset Kaliandra UTU, Prof Jasman J Ma’ruf. [Dok: Acehtrend]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Teuku Umar (UTU) lakukan kerja sama dengan PT PLN (Persero). Wujud kerja sama ini ialah untuk memegang teguh komitmen membuat lingkungan jadi lebih baik dengan pemanfaatan green energy, salah satunya lewat kegiatan peresmian tempat riset Kaliandra sebagai energi terbarukan yang berlangsung di Komplek Kampus UTU, Alue Peunyareng, Jumat (15/7/2022).
Saat dihubungi secara terpisah, Ketua Pengarah Tim Riset Kaliandra UTU, Prof Jasman J Ma’ruf mengatakan, landasan kerja sama ini didasari pada dua hal. Pertama, untuk menciptakan energi ramah lingkungan. Kedua, sebagai tambahan pendapatan untuk petani sekitar.
“Dari segi lingkungan, lingkungan kita akan selalu hijau dan alam kita tidak akan rusak. Nah, dari sisi ekonomi juga akan menjadi sumber pendapatan sampingan bagi petani kita,” ujar Prof Jasman kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (18/7/2022).
Ia menjelaskan, pohon Kaliandra adalah jenis tanaman yang bisa ditumpang sarikan ke tanaman lain, semisal dengan pohon sawit. Sehingga budidayanya bisa dilakukan sekalian tanpa harus membuka lahan baru.
“Misalnya, masyarakat kita ada yang tanam sawit. Nah, di sela-sela sawit itu bisa ditanam Kaliandra juga, artinya bisa optimal pemanfaatan daripada masyarakat petani kita,” ungkap Prof Jasman.
Selain itu, Mantan Rektor UTU itu juga mengatakan pendirian tempat riset Kaliandra di lingkungan kampus adalah bentuk sosialisasi kepada masyarakat sekitar, karena masyarakat bisa melihat langsung bagaimana mudahnya membudidaya Kaliandra sehingga bisa dicontoh untuk ditanam.
“Jadi karena itulah kenapa PLN merasa terpanggil untuk membantu masyarakat, agar ikut sama-sama menjaga lingkungan, dan alam lebih sehat. Inilah yang disebut dengan energi terbarukan,” tuturnya.
Adapun pemanfaatan Kaliandra untuk sumber energi PLN berdasarkan penjelasan Prof Jasman ialah, usai dipanen, tanaman akan dikeringkan. Kemudian Kaliandra akan diolah dan dijadikan co-firing atau pencampuran biomassa dengan batu bara.
Di sisi lain, Prof Jasman mengatakan bahwa Kaliandra sudah teruji dan mampu menekan emisi lewat teknologi co-firing. Sedangkan pembentukan tempat riset di kampus UTU ialah untuk mencari kombinasi yang pas dalam pemanfaatan co-firing tersebut.
“Serta uji coba budidaya tanamannya juga. Akan kita uji nanti. Soalnya kan tanaman ini tumbuh dimana saja, jadi, kita akan mempelajari lebih lanjut semisal pupuk seperti apa yang harus kita taruh agar pohon Kaliandra ini cepat besar,” pungkasya.(AKH)