Ini Alasan ASI Lebih Baik dari Susu Formula
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana
Ilustrasi [Reuters/Supri]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peringati Pekan Asi Sedunia dari 1-7 Agustus 2022, WHO dan UNICEF menyerukan pemerintah, mitra, dan anggota masyarakat untuk mendukung ibu agar melanjutkan praktik menyusui yang optimal dan memperluas investasi yang dibutuhkan untuk mempromosikan pemberian Air Susu Ibu (ASI).
Menanggapi hal itu, Dokter Spesialis dan Kandungan Divisi Riset Aceh Peduli ASI, dr. Cut Rika Maharani mengatakan, ASI adalah seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Ada protein, gula, laktosa, termasuk vitamin dan mineral sudah ada di ASI.
Ia menyampaikan, ibu-ibu tidak perlu takut jika ASInya tidak keluar, insyaAllah ASInya ada karena ASI itu diproduksi sejak 16 minggu usia kehamilan.
Lanjutnya, hal yang penting agar ASI keluar adalah isapan bayi. Semakin sering bayi itu mengisap maka ASI itu akan banyak diproduksi oleh hormon prolaktin. Besar atau tidaknya payudara ngak berpengaruh pada ASI.
Pemberian ASI sejak dini dan secara eksklusif amat penting bagi kelangsungan hidup seorang anak dan untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit yang rentan mereka alami serta yang dapat berakibat fatal, seperti diare dan pneumonia.
"Makanya setelah melahirkan bayi langsung diletakkan dekat payudara si ibu setelah 30 atau 1 jam melahirkan," ucapnya dalam diskusi yang dikutip Dialeksis.com pada kanal Youtube RRI Banda Aceh, Rabu (10/8/2022).
Ia juga menambahkan, sejak lahir bayi harus ASI bukan minuman lain, jika ada pendamping makanan mulainya pada 6 bulan usia bayi, tidak boleh di bawah itu.
Kemudian, lanjutnya, pencegahan stunting salah satunya adalah pemberian ASI eksklusif dan juga saat hamil. ASI itu juga diberikan sampai usia anak itu hingga 2 tahun.
Jika memang anak yang baru lahir terpaksa dimasukkan ke dalam inkubator, ada inisiatif lain yang dapat dilakukan yaitu memerah ASI.
Menurutnya, walaupun sudah banyak susu formula yang mengandung protein dan lainnya tetapi ASI tetap nomor satu kandungan yang paling bagus di dalamnya.
"Ketika hamil juga kita sudah mengedukasi capaian ASI eksklusif, jadi kita akan menyukseskan pentingnya ASI dan itu dimulai juga dari proses kehamilan. Kalau ASI susah keluar dipompa, diperah, atau dipijat dengan cara yang khusus, nanti ada tekniknya," tutupnya. (AU)