Sabtu, 06 September 2025
Beranda / Celoteh Warga / Akhuna "Abu Ibrahim" Isma Arsyani

Akhuna "Abu Ibrahim" Isma Arsyani

Sabtu, 01 Februari 2025 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ahmad Ricky Soehady

Pertemuan hangat Ahmad Ricky Soehady dengan Bang Isma Arsyani. [Foto: dokpri]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Bertemu pertama sekitar 23 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2002. Waktu itu acara Silaturahmi Keakraban Aneuk Teknik (SIKAT) Fakultas Teknik Unsyiah. Saya dan seribuan kawan seangkatan merupakan mahasiswa baru, dan beliau adalah Ketua Mentor. 

Saya lihat beliau begitu disegani oleh teman seangkatannya dan tak butuh waktu lama untuk membaca keadaan bahwa beliau adalah pemimpin. Dengan potongan rambut tebal, tak lurus bahkan cenderung kriwil-kriwil menjadikan beliau beda dengan yang lain serta ditambah menggunakan kacamata, perkiraan saya, beliau pasti kutu buku dan pintar. Waktu kemudian menjawab, benar. 

Paska SIKAT secara alamiah saya dekat dengan beliau karena kesamaan selera, minum kopi solong. Beliau dan teman-teman seangkatannya serta beberapa mahasiswa dari Mapala Leuser pindah lokasi karena Warkop Atlanta terbakar. Saya dan teman-teman seangkatan pun "sudah sepakat" menjadikan warkop solong sebagai posko. 

Nasib kemudian menautkan saya dan Bang Isma (begitu saya panggil beliau) sering sekali bertemu. Kami bicara, banyak hal, terkadang serius dan tak jarang diwarnai perdebatan kecil serta diselingi canda tawa. 

Bencana Tsunami kemudian membuat saya dan beliau berjarak, jarang berjumpa karena kesibukan. Tapi sesekali perjumpaan secara tidak sengaja tetap saja terjadi, entah di Masjid Uleekareng entah di Solong. Hangat. Saya menikmati pertemuan dengan beliau, meski dengan gaya kikuk sambil tersenyum, nasihat beliau banyak benarnya. Bagi saya beliau teladan baik. 

Ketika saya memasuki dunia kerja, intensitas pertemuan jadi semakin jarang, tapi sesekali saya dan beliau tetap berkomunikasi lewat udara. Belakangan ketika beliau kembali ke Banda Aceh untuk kuliah S2 pertemuan kembali menjadi semakin sering. Terkadang kita bertemu di majelis ilmu, dalam taklim. Beliau telah ber-transformasi menjadi penuntut ilmu dunia cum akhirat. Dalam penglihatan saya beliau penuntut ilmu yang luar biasa karena menguasai kedua cabang ilmu tersebut dengan baik. 

Singkatnya setelah selesai S2 beliau kembali ke Bener Meriah, mengabdi sebagai ASN disana. Pernah bertugas di Bappeda kemudian menjadi Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan (OP) dan mengurusi DAK di Dinas PUPR Bener Meriah. Karena saya pun pernah bertugas di OP maka diskusi kami semakin sering. Beberapa kali beliau singgah ke warkop yang saya rintis di daerah Tibang bila beliau berkunjung ke Banda Aceh. Tak jarang kami berbagi issue serta bahan untuk tulisan dalam rangka menyambut Hari Air sedunia. Bila tulisan beliau dimuat disatu media, saya tetap memberikan ucapan selamat, begitu juga sebaliknya. 

Seminggu yang lalu, atas arahan pimpinan, saya melintasi Bener Meriah. Lewat kawasan Timang Gajah saya hubungi beliau menanyakan kabar dan posisi. Ternyata beliau dikantor dan beliau bilang kalau ada di Bener Meriah saya "wajib" singgah. Setelah urusan selesai saya janji untuk ketemuan di Kantor Bupati Bener Meriah. 

Selanjutnya beliau naik ke mobil kami dan kemudian bersama-sama mencari tempat makan siang sekaligus ngopi. Seperti biasa ketika bertemu kami berdiskusi, panjang, lebar dan hangat. Lebih satu jam bersama, menjelang bubar bahkan kami sempat berfoto untuk mengabadikan momen. Kemarin pagi terbersit hendak menghubungi beliau, ingin membicarakan tulisan Hari Air ke depan tapi entah kenapa tidak jadi. 

Setelah shalat jumat tadi Ikhwanul Muslimin menghubungi saya mengabarkan bahwa beliau sudah berpulang ke rahmatullah. Tentu saja saya terkejut. Tak menyangka. Tapi begitulah cara maut bekerja, datang tiba-tiba. Saya bersaksi bahwa beliau orang baik, abang yang baik dan saudara yang baik. Selamat jalan Akhuna Abu Ibrahim Isma Arsyani Rahimahullah. Semoga Allah ampunkan segala kesalahan dan Allah terima seluruh amal baikmu serta memasukkan engkau ke dalam syurga insyaAllah. [ars]

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka