kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Kabar Baik! Kasus Corona Turun, Italia Buka Lockdown 4 Mei

Kabar Baik! Kasus Corona Turun, Italia Buka Lockdown 4 Mei

Selasa, 21 April 2020 19:03 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Italia - Italia memiliki rencana untuk mengumumkan pembukaan penguncian wilayah (lockdown), yang selama ini dilakukan untuk membendung penyebaran wabah virus corona (COVID-19), akhir minggu ini. Pembukaan kembali secara bertahap itu akan diterapkan mulai 4 Mei.

Italia telah memberlakukan lockdown sejak 9 Maret lalu. Pada saat lockdown berlangsung, sebagian besar bisnis di Italia ditutup dan orang-orang dilarang untuk meninggalkan rumah mereka kecuali untuk hal sangat penting. Akibat itu, ekonomi terbesar ketiga zona euro itu telah menghadapi tekanan yang cukup besar.

"Saya berharap bisa mengatakan: mari kita buka kembali semuanya. Segera. Kita mulai besok pagi ... Tapi keputusan seperti itu tidak bertanggung jawab. Itu akan membuat kurva penularan naik dengan cara yang tidak terkontrol dan akan meluruhkan semua upaya yang telah kita lakukan sejauh ini," tulis Perdana Menteri Giuseppe Conte dalam sebuah postingan di Facebook, mengutip Reuters, Selasa 21/4/2020).

"Kita harus bertindak berdasarkan rencana (pembukaan kembali) nasional, yang bagaimanapun memperhitungkan kekhasan teritorial."

Seruan untuk membuka kembali kegiatan ekonomi juga belakangan telah banyak digemakan oleh pelaku industri negara itu. Mereka mengatakan hal itu perlu dilakukan segera untuk mencegah bencana ekonomi.

Departemen Keuangan Italia bahkan telah memperkirakan ekonomi akan berkontraksi sekitar 8% tahun ini akibat lockdown nasional. Hal itu dikatakan  dua sumber yang mengetahui masalah itu kepada Reuters.

Namun demikian, Conte mengatakan bahwa untuk membuka kembali negara itu maka harus dilakukan berdasarkan studi menyeluruh dan data ilmiah. Bukan hanya untuk memenuhi sebagian opini publik atau untuk memenuhi permintaan beberapa kategori produksi, perusahaan individu atau wilayah tertentu, katanya.

"Pelonggaran membawa risiko nyata dari peningkatan kurva infeksi yang telah diputuskan dan kita harus siap untuk mencegah kenaikan ini ke level minimum, sehingga risiko penularan 'dapat ditoleransi'," jelasnya.

"Pelonggaran langkah-langkah harus dilakukan berdasarkan rencana yang terstruktur dan diartikulasikan dengan baik."

Menurut Badan Perlindungan Sipil negara itu, jumlah kasus baru COVID-19 telah turun menjadi 2.256 kasus pada hari Senin. Ini merupakan level kenaikan kasus terendah dalam lebih dari sebulan.

Sementara itu, kasus corona di Italia secara total saat ini ada sebanyak 181.228 kasus, menurut Worldometers. Dari total itu sebanyak 24.114 orang meninggal dan 48.877 sembuh.

Dengan angka-angka itu, Italia menjadi negara ketiga dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia dan menjadi negara kedua dengan jumlah kematian akibat corona terbanyak setelah Amerika Serikat. (Im/CNBCIndonesia)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda