Pihak Berwenang Ekuador Temukan Mayat Pengacara yang Hilang
Font: Ukuran: - +
Demonstrasi minta keadilan untuk María Belén Bernal. [Foto: Getty Images]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Presiden Ekuador mengatakan mayat yang ditemukan oleh pihak berwenang adalah seorang pengacara wanita muda yang hilang setelah mengunjungi sekolah pelatihan polisi.
Dia menamai wanita itu sebagai María Belén Bernal (34) yang menghilang 10 hari yang lalu setelah pergi menemui suaminya di fasilitas di ibukota Quito.
Polisi mengatakan, suaminya adalah tersangka utama dalam pembunuhannya dan dalam pelarian.
Kematian Bernal memicu protes di negara yang dilaporkan telah mengalami lebih dari 200 kasus pembunuhan perempuan tahun ini.
Para pejabat mengatakan jenazahnya ditemukan di sebuah bukit 5 km (3 mil) dari sekolah pelatihan tersebut.
Mengomentari penemuan suram itu, Presiden Guillermo Lasso mengatakan berita itu menyebabkan dia "sakit dan marah yang mendalam", bersumpah bahwa pembunuhannya tidak akan dibiarkan begitu saja.
Dalam sebuah tweet, ia mengirimkan simpatinya kepada ibu dan anak laki-laki korban.
Bernal hilang setelah mengunjungi fasilitas tersebut pada pukul 01:30 waktu setempat pada 11 September.
Kepala sekolah telah dipecat, dan pemerintah telah menawarkan hadiah $20.000 (setara dengan Rp300 juta) untuk penangkapan suami Bernal, Lt Germán Cáceres.
Cáceres menghilang tidak lama setelah memberikan pernyataan kepada polisi tentang istrinya yang hilang, dan kemudian dipecat dari pekerjaannya sebagai instruktur di sekolah tersebut.
Dia tetap menjadi subjek perburuan besar-besaran, di tengah kemarahan publik atas penanganan pihak berwenang atas kasus tersebut.
Kematian Bernal telah menimbulkan protes dari kerabat, teman dan kelompok hak-hak perempuan di Quito, serta seruan untuk keadilan dari ibunya.
Femisida, ketika seorang wanita dibunuh karena jenis kelaminnya, di Ekuador sedang meningkat, menurut Aldea Foundation, yang melacak kejahatan di negara itu.
Dikatakan 206 wanita telah terbunuh di Ekuador pada tahun 2022 pada 3 September.
Menurut PBB, 65 dari setiap 100 wanita Ekuador telah mengalami beberapa bentuk kekerasan berbasis gender dalam hidup mereka. [BBC]
- Polda Aceh Sita Fee Pinjam Pakai Perusahaan Pengadaan Wastafel Rp200 Juta
- YLBH-KI Minta Predator Seksual Terhadap Anak di Aceh Barat Dihukum Berat
- Insiden Kematian Perempuan Muda di Tahanan, Kepala Polisi Teheran: Seharusnya Tidak Terjadi
- Lukisan Dikembalikan Dalam Keadaan Rusak Oleh Pihak Erlangga, Ini Respon Tegas Kuasa Hukum Zul MS