Serunya Berwisata di Kapal KM Kelud, Tinggalkan Memori Indah
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal/Ratnalia
Suasana Kapal KM Kelud yang berada di Pelabuhan Malahayati di Aceh Besar. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Feature - Kapal besar dengan panjang 146,5 meter itu akhirnya bersauh di Pelabuhan Malahayati Aceh Besar. Ia bernama KM Kelud, akomodasi terapung selama ajang olahraga nasional dihelat di dua provinsi.
Bersandarnya KM Kelud telah dinanti masyarakat untuk merasakan pengalaman berkunjung dan berwisatadi atas kapal, apalagi tidak dipungut bayaran alias gratis.
Rizal dan Siti, pasangan suami istri asal Aceh Tamiang, mengaku sangat kagum dengan kapal tersebut. Mereka bahkan rela menempuh perjalanan jauh untuk merasakan sensasi berwisata di atas kapal legendaris ini. Pasutri ini termasuk di antara ribuan pengunjung yang memadati Pelabuhan Malahayati.
Rizal menceritakan bahwa sejak kecil, ia selalu penasaran dengan kapal KM Kelud. Dulu hanya bisa melihat dari jauh, tapi sekarang akhirnya bisa naik dan merasakan langsung bagaimana rasanya di atas kapal besar ini.
"Kami sering liburan ke tempat-tempat wisata alam, tapi ini pertama kalinya kami ke kapal besar seperti ini. Ternyata lebih seru dari yang kami bayangkan," ungkapnya didampingi Siti, Istri Rizal, sambil menikmati keindahan sunset di hamparan Teluk Krueng Raya.
"Semua lelah hilang begitu kami naik ke kapal. Pemandangan laut yang luas dan suasana di atas kapal membuat kami merasa seperti sedang berlayar ke destinasi jauh," ujar Rizal.
Kapal KM Kelud yang biasanya digunakan sebagai transportasi laut kini dialihfungsikan sebagai akomodasi terapung selama PON XXI. Tak hanya menyediakan penginapan bagi tamu dan atlet, kapal ini juga menjadi objek wisata yang banyak diminati masyarakat.
Sejak dibuka untuk umum, kapal tersebut menjadi magnet wisatawan, tidak hanya dari Aceh Besar, tetapi juga dari berbagai daerah seperti Langsa, Lhokseumawe, dan tentu saja Aceh Tamiang.
Siti menambahkan, fasilitas di dalam kapal juga mengesankan. "Kamarnya bersih, ada area makan yang nyaman, bahkan ada ruang hiburan. Saya tidak menyangka fasilitas kapal PELNI sebagus ini," kata Siti.
Selain itu, pasangan ini juga sempat menjelajahi beberapa sudut kapal, dari dek utama hingga ruang santai di atas yang memberikan pemandangan laut yang indah.
"Suasana di sini sangat tenang, cocok untuk melepas penat. Kalau diberi kesempatan lagi, kami pasti akan kembali," ujar Rizal.
Antusiasme masyarakat untuk berwisata ke kapal KM Kelud ini mencerminkan dampak positif PON XXI Aceh-Sumut terhadap sektor pariwisata lokal.
"Saya berharap setelah PON, wisata di atas kapal seperti ini bisa tetap ada. Ini akan jadi salah satu wisata menarik bagi masyarakat Aceh dan Sumatera Utara, Bagi kami, ini adalah kesempatan langka, apalagi masuknya gratis. Sangat menyenangkan," ucapnya dengan mata berbinar.
Rizal dan Siti, pasangan suami istri asal Aceh Tamiang. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]Animo masyarakat yang tinggi itu diaminkan oleh Nakhoda KM Kelud Capt. Herman Obrein.” Mereka penasaran dengan kapal sebesar KM Kelud, yang saya dengar belum pernah ada kapal penumpang sebesar ini yang sandar disini”.
Capt Herman mengungkapkan kru kapal sampai kewalahan melayani masyarakat yang ingin melihat-lihat fasilitas kapal. “Tapi kami senang dapat mengenalkan fasilitas alat-alat keselamatan maupun hiburan yang ada di KM Kelud”..
Tercatat sejak KM Kelud sandar, jumlah kunjungan masyarakat yang berwisata ke KM Kelud mencapai lebih dari 23 ribu orang.
Sayangnya, sesuai pepatah: setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Begitu juga dengan KM Kelud, kapal besar itu harus kembali bertugas dan melepaskan jangkar, kembali berlayar meninggalkan Aceh usai penutupan PON.
Kata perpisahan dan apresiasi pun terucapkan dari sang Nahkoda KM Kelud, betapa ia sangat senang berada di Aceh. “Masyarakat Aceh begitu menghormati para tamu yang datang. Jujur dari saya pribadi, saya sudah jatuh hati dengan warga Aceh”.
KM Kelud, bagaikan sahabat bagi masyarakat Aceh yang telah memberikan sensasi serunya berwisata di kapal besar. Rasa penasaran telah berganti dengan kegembiraan dan kehangatan yang membalut hati. Kenangan bersama KM Kelud akan selalu menjadi ingatan indah di hati masyarakat Aceh. [adv]