kip lhok
Beranda / Kolom / 650 M Part I

650 M Part I

Kamis, 19 September 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Murthalamuddin

Penulis: Murthalamuddin, Loyalis Mualem


DIALEKSIS.COM | Kolom - Sebelum Hardikda 2014. Orang orang yang menamakan diri Badan Penyelamat Pemerintah Aceh ( BPPA) melakukan demo ke DPRA. Meninta Abu Doto turun atau di turunkan dari jabatan Gubernur.

 Upacara Hardikda yang dipimpin Sekda Dermawan. Karena Abu mendadak ada tugas di Jakarta. Sorenya beliau tiba di Anjong Mon Mata. Saya, Pak Anas M Adam dan Pak Sekda di marah marahi Abu . Karena ada foto demo di headline Serambi . Sedang di dalam ada Pariwara Pendidikan satu halaman. ' Soe bagi bagi koran beuno bak acara??? Bentak Abu

" Bagi koran nyan bagian perjanjian pariwara Hardikda Abu, hana lon tupue na soal foto dikeu koran" jelas saya gemetar. Pak Sekda dan Pak Anas terbengong.

Beliau amat marah kepada Mualem dan Ketua Fraksi PA. Abu menuding merekalah pelaku demo demo pendongkelan dirinya.

Setelah beberapa hari. Saya ,staf sus dan Ustad diminta mengjhadap. Abu dengan marah meminta di carikan data penyelewangan Bantuan kombatan 650 M bersumber APBA 2013.

Seperti biasa, kalau Abu Marah. Saya langsung tertuding. Ustad dan beliau selalu menuding saya orang Mualem.

Saya carilah data sebisa saya. Bersama staf sus Abu Doto. Sepulang dari Pembukaan PORA di Idi. Sampai di Peudada, sudah sore. Saya memang diajak semobil dengan beliau. Untuk membicarakan tugas dari Abu dan Ustad soal 650 M

Pak Staf sus, mencari nomor HP kombatan pemerima bantuan boat dan alat tangkap. Ada lebih 2 org yang beliau telpon dengan membuka speaker. Termasuk ketua kelompok. 

Kesimpulannya ada boat 1 unit di petanggungjawabkan 2 unit dengan menukar cat/warna

Konon kelompok penerima manfaat tidak semua menerima boat. Tapi diberikan uang tunai dengan jumlah bervariasi. Pelakunya diduga kintraktor dan orang dinas terkait. Orang orang yang di telpon staf sus dengn jelas menyebut nama pelaku. Terduga kontraktor itu sekarang dekat dengan kandidat seberang.

Sedangkan bantuan yang sumbernya dinas Peternakan di kelola oleh kelompok yang hari ini juga berada di sebelah. Masyarakat Blang Bintang Aceh Besar amat tahu siapa yang kelola peternakan bantuan 650 M 

Lalu saya menjumpai salah satu kadis itu. Untuk minta data.

Sekira seminggu kemudian Abu memanggil saya. Tidak ada staf sus. Hanya saya, Abu dan Ustad.

Ketika saya jelaskan semua data yang saya tahu. " Abu jika ini benar ada penyelewengan, yang kena bukan Mualem tapi Abu akan terseret" jelas saya. Merah muka Abu ketika saya sebut alur cerita proyek itu.

Abu memang mengeluarkan banyak statement terkait kasus itu.Didorong kemarahannya ke Mualem dan orang orangnya. Sebagai Kepala Biro Humas dan Jubir Gubernur saya tidak mau membuat keterangan Pers. Sebab menurut hasil penelusuran saya. Abu sedang menepuk air di dulang.

Orang orang di Dinas yang menjadi penanggung jawab kegiatan itu. " Kami tidak mau jadi korban politik". 

Setelah penjelasan saya. Ustad dan Abu terdiam. Saya sampaikan juga ancaman seorang petinggi dinas untuk Abu dan orang orangnya.Gairah Abu dan Ustad lenyap seketika.

Sejak itulah gema kasus ini meredup. Menjelang pemilu 2017. Kasus ini di ungkit lagi. Seperti saat ini. Dengan menuding Mualem sebagai pelaku ( akan saya tulis dalam 640 M Part II)

Kalau mau bongkar sekarang tinggal testemoni aja dua orang utama tokoh diseberang. Kan tim mereka sekarang mulai menyerang Mualem dengan isyu 650 M

"Bek ta tiek rangkeum bak jalan. Han keunong bak tajak,teu pèh bak tawo"

Penulis: Murthalamuddin, Loyalis Mualem

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda