kip lhok
Beranda / Opini / Ketika Semangat Sportivitas Semakin Memudar

Ketika Semangat Sportivitas Semakin Memudar

Jum`at, 14 Oktober 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Dr. Ernita Dewi,S.Ag.,M.Hum (Akademisi UIN Ar-Raniry/Ketua Wanita Syarikat Islam Kota Banda Aceh). [Foto: For Dialeksis]


Tim yang kalah atau calon yang kalah dalam suatu pertarungan apapun itu atau dimanapun, seharusnya menunjukkan sikap patriot dengan mengajak timnya untuk mendukung kemenangan orang lain. 

Sikap ini sudah seharusnya menjadi karakter bangsa kita yang dikenal sebagai masyarakat yang mengagungkan nilai-nilai penghormatan kepada orang lain, dengan rasa toleransi yang tinggi. Sayangnya sikap tersebut mulai ternodai dengan beberapa tragedi yang terjadi di Indonesia. 

Pemilihan langsung terhadap presiden Indonesia menyebabkan masyarakat menjadi terbelah, hal ini dipicu oleh tidak terimanya tim kalah dan kemudian terus melakukan perlawanan melalui media sosial atau dalam aktivitas lainnya. Pemilihan kepala daerah juga terkadang menggiring minggir sportivitas, susah bagi yang kalah mengakui kemenangan yang menang. Akhirnya ajang kompetisi tidak berakhir setelah penentuan yang menang, sebab kompetisi berlanjung dengan saling serang antar pendukung.

Mengapa semangat sportivitas yang seharusnya menjadi model bagi masyarakat di negara kita, karena sportivitas akan memunculkan semangat positif dalam kita menjalani kehidupan ini. Hampir di semua lini kehidupan kita sebenarnya berkompetisi, bukan hanya dalam dunia olahraga saja. 

Selanjutnya »     Kehidupan keseharian kita berhadapan den...
Halaman: 1 2 3 4 5 6 7
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda