PWI-YEL Gelar Diskusi Publik, Akademisi Sebut Daya Ungkit Ekonomi Aceh Lemah
Font: Ukuran: - +
Suasana Diskusi Publik bertema “Analisis Dampak Bencana dan Korelasinya Terhadap Keberlanjutan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan di Kantor PWI Aceh, Banda Aceh, Kamis, 22 Desember 2022. [Foto: Dok. YEL]
Dia menambahkan, bencana alam banjir yang kerap kali terjadi tiap tahunnya tidak hanya menyisakan kerusakan, namun yang lebih parah menjadikan daerah tersebut miskin karena harta benda masyarakat hilang atau hanyut dan rusak akibat banjir.
Tingginya frekuensi banjir terutama yang diakibatkan oleh semakin lajunya kerusakan hutan menyebabkan bertambahnya degradasi hutan, sehingga kemampuan hutan untuk menampung air hujan semakin melemah. “Dalam perspektif sosial-ekonomi, bencana alam erat kaitannya dengan kemiskinan,” imbuhnya.
Dalam hal ini kesiapan pemerintah dalam mitigasi bencana menjadi sangat krusial. Kerangka penanggulangan bencana yang terstruktur dan holistik dengan melibatkan stakeholders, baik pusat maupun daerah, sangat diperlukan agar pemerintah tidak gagap bencana.
Dibutuhkan upaya penanggulangan yang komprehensif, mulai dari penanganan daerah hulu hingga membenahi kondisi sungai dan riol-riol di hilir.
Selanjutnya » Lemah dan rawanAkademisi FEB USK, Irham ...