Beranda / Berita / Aceh / PWI-YEL Gelar Diskusi Publik, Akademisi Sebut Daya Ungkit Ekonomi Aceh Lemah

PWI-YEL Gelar Diskusi Publik, Akademisi Sebut Daya Ungkit Ekonomi Aceh Lemah

Jum`at, 23 Desember 2022 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Suasana Diskusi Publik bertema “Analisis Dampak Bencana dan Korelasinya Terhadap Keberlanjutan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan di Kantor PWI Aceh, Banda Aceh, Kamis, 22 Desember 2022.  [Foto: Dok. YEL]


Lemah dan rawan

Akademisi FEB USK, Irham Fahmi mengatakan, konflik, tsunami, pandemi Covid-19 telah berdampak pada kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang kontraksi. Salah satunya Aceh merupakan wilayah rawan bencana gempa bumi yang berada di ujung pertemuan tiga lempeng bumi yang bergerak aktif setiap hari, yakni Australia, India, dan Eurasia.

“Aceh termasuk wilayah zona merah gempa bumi, selain berbagai bencana lainnya juga kerap terjadi, sehingga sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomiannya,” terangnya.

Lanjutnya, saat ini perekonomian Aceh masih di bawah rata-rata nasional, artinya daya ungkit ekonomi Aceh lemah dan rawan. Jadi jelas bahwa ini merupakan sesuatu yang  darurat, di mana  industri dan UMKM Aceh lemah dan ketergantungan pada Sumatera Utara masih sangat tinggi. Kemudian ditambah lagi hingga sampai saat ini Aceh belum punya grand design bisnis.

Sementara itu Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin menyajikan materi berjudul Menakar Respons Masyarakat Dalam Menggali Potensi dan Informasi Bencana untuk Mengurangi Risikonya.

“Setiap tahun tercatat ribuan orang meninggal dunia, luka luka, dan mengungsi dari tempat tinggalnya, serta banyak lagi kerugian lain yang diakibatkan oleh bencana,” kata Ketua PWI Aceh.

Selanjutnya »     Bencana menyebabkan berbagai fasilitas u...
Halaman: 1 2 3 4
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda